Keingintahuan yang tinggi pada dunia membawa Josia Wirantama mengelilingi berbagai negara melalui pekerjaannya. Rasa ini hadir tatkala ia dibiasakan membaca ensiklopedia berbahasa Inggris semenjak usia belia. Kebiasaan ini menuntunnya pada ketertarikan untuk berkunjung ke tempat-tempat di berbagai belahan bumi.
“(Pariwisata) Inilah dunia saya, inilah tempat saya,” ujar alumnus Program Manajemen Pariwisata Universitas Kristen Petra (UKP) angkatan 1990 itu. Kegemarannya akan dunia pariwisata menginspirasinya untuk mulai bekerja di Golden Rama Tours & Travel sejak 10 Mei 1993. Josia mulai bekerja di sana ketika Golden Rama baru saja membuka cabang di Kota Pahlawan, Surabaya.
Pada masa awal mulai bekerja, ia mengerjakan berbagai macam hal. Di antaranya adalah, ticketing; membuat tur atau paket perjalanan; belajar tentang dokumen; dan melakukan dinas ke berbagai tempat. Semuanya dilakukan dengan senang hati meski saat itu ia bekerja sambil menjalani tahun ketiganya di UK Petra. Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Manajemen Pariwisata ini belajar banyak tentang kehidupan berorganisasi. Ini juga membawanya untuk lebih memahami kebutuhan orang lain, termasuk saat menjadi tour guide.
Kelahiran Tulungagung ini selalu menganggap grup yang dipimpinnya sebagai keluarga yang pergi berlibur bersama. Hal itu menjadi motivasi untuk terus berbuat baik dan melayani tamu dengan sepenuh hati. Berkat ketulusannya dalam melayani, tak jarang para tamu memiliki permintaan untuk dipandu oleh Josia dalam perjalanan turnya. “Tamu selalu minta ‘harus Josia tour leader-nya, ga mau yang lain’ ya, itu suatu penghargaan bagi saya,” ujarnya.
Bekerja selama kurang lebih 30 tahun di Golden Rama Tours & Travel membawa Josia pada posisi sebagai kepala cabang kantor di Surabaya. Ia begitu mencintai profesinya dan lingkungan tempatnya bekerja. Meski mendapat tawaran yang menggiurkan dari berbagai tempat lain, ia memilih untuk tetap setia pada agensi turnya itu. Ia bersyukur atas rencana Tuhan dan keteguhannya untuk tetap berkarya di Golden Rama hingga hampir 30 tahun lamanya. Ketulusannya dalam memimpin tur dan melayani tamu, ia ajarkan pula pada rekan-rekan kerjanya. Ia mengajarkan untuk tetap enjoy saat bekerja walau terkadang pekerjaan mereka mengorbankan waktu istirahat.
Selain pencapaian pribadi, ia mensyukuri pencapaian Golden Rama yang menjadi pilihan nomor satu di beberapa airlines. Ia juga membanggakan berbagai macam paket tour outbound yang mampu ditawarkan oleh perusahaan tour and travel tersebut. Bagaimana tidak, Golden Rama memiliki produk yang cocok untuk semua kebutuhan. Mulai dari paket untuk open trip, wedding dengan gaya luar negri, sampai perjalanan Umrah dengan standar Golden Rama.
Sebagai kepala cabang, Josia juga selalu menginginkan yang terbaik untuk kantor beserta pegawainya. Untuk meraihnya, tidak bisa didapat hanya dengan bekerja keras, namun harus ada rencana yang disusun dengan baik. Meyakinkan rekan kerjanya bekerja dengan bahagia, tanpa tekanan, dan sejahtera adalah visi dan misi pria penikmat musik klasik itu. Baginya, penting untuk teman-teman di kantor peduli dan membantu satu sama lain, sehingga tidak ada yang merasa tertinggal. Tak jarang anggota agensi tur ini berkumpul bersama untuk melepas rasa penat dari pekerjaan. Basket, badminton, bahkan yoga terkadang mereka lakukan di waktu luang untuk bersama-sama menjaga kebugaran. Ia juga mengadakan kelas belajar Bahasa Inggris untuk meningkatkan kualitas. Dengan demikian, teman-teman dari berbagai divisi juga mendapat kesempatan untuk memimpin tur.
Namun, rekan-rekan kerjanya tetaplah manusia, yang terkadang tak luput dari yang namanya kesalahan. Dalam dunia pekerjaan, kesalahan yang dilakukan dapat menimbulkan komplain dari pelanggan bahkan dapat berujung fatal. Alih-alih memarahi dan menghukum, ia justru memberi kata-kata yang memotivasi teman-teman untuk terus fokus dan melakukan yang terbaik. Josia ingin suasana kerja yang baik, sehat, dan senang tercipta di lingkungan kantornya. Dalam mencapai target pemasaran pun ia tidak terlalu ketat. “Apabila kita mencapai target, mereka sendiri yang juga akan menikmatinya,” ujar Josia sebagai kalimat penyemangat untuk rekan-rekannya.
Sebagai usaha tour and travel, Golden Rama turut terkena dampak dari pandemi Covid-19 selama hampir tiga tahun. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlaku di Jalan Raya Darmo, lokasi Golden Rama selama pandemi. Membuat semua pekerja dihimbau untuk bekerja dari rumah atau work from home (WfH). Suatu saat ia mengunjungi kantor di tengah masa pandemi, terdengar dering telepon. Ternyata telepon tersebut berasal dari calon tamu yang hendak memesan tiket perjalanan. Melihat hal ini, ia menyadari kebutuhan masyarakat untuk bepergian masih tinggi. Sejak saat itu, Josia menghimbau rekan-rekan kerjanya untuk datang ke kantor secara bergantian sesuai dengan ketentuan batas yang ada. Hal ini dilakukan untuk melayani tamu dan mengejar ketertinggalan perusahaan selama beberapa waktu terakhir.
Di masa yang cukup suram itu, Golden Rama melakukan beberapa bentuk promosi. Paket-paket domestik mulai mereka tawarkan untuk menarik minat masyarakat yang rindu bepergian. Golden Rama merancang paket perjalanan Gunung Bromo yang tidak biasa ditawarkan. Alih-alih melihat gunung dan area sekitar, mereka menawarkan agenda untuk melihat Milky Way atau Galaksi Bima Sakti dari Gunung Bromo.
Selain itu, Josia mengungkapkan bahwa ia bersama tim berencana untuk merilis sebuah film. Film tentang perkebunan kopi di Kota Blitar sempat dirancang untuk mempromosikan Golden Rama sekaligus daerah setempat. Namun, perencanaan tersebut harus ditunda karena bersamaan dengan masa pandemi yang hampir usai.
Karena pekerjaan yang melayani banyak tamu, Golden Rama Tours & Travel membutuhkan anggota yang kreatif, aktif, dan cekatan. Tak sedikit di antaranya adalah alumnus Jurusan Pariwisata UK Petra. Hal ini dikarenakan Josia yang beberapa kali turut membagikan ilmunya di beberapa universitas, termasuk UK Petra. Ia juga berbagi pengalamannya saat mengajar salah satu mata kuliah Jurusan Pariwisata di masa pandemi Covid-19. “Saya sempat mengajar satu kelas yang berisi delapan orang, itu saya sempat sedih, tapi saya tetap menyemangati mereka,” jelasnya.
Banyak orang yang mengira dunia pariwisata di masa pandemi merupakan masa depan yang suram. Menangkis hal itu, Josia menekankan pada teman-teman mahasiswa untuk terus bekerja dengan hati, sebagai kunci menjalani pekerjaan. Keterlibatan Josia dengan almamaternya sebagai salah satu alumnus tak sampai di situ saja.
Josia memberi pesan bagi teman-teman mahasiswa untuk terus semangat menjalani segalanya. Ia berpesan pula untuk terus belajar banyak hal baru dan jangan patah semangat. Menggeluti dunia pariwisata berarti kita bergerak dalam suatu hal yang begitu dinamis. Perubahan hadir tiada henti dalam kehidupan kita, begitu juga di lingkungan kepariwisataan. Itulah mengapa Josia mengerahkan rekan kerja serta teman-teman mahasiswa untuk selalu berkreasi dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.
Bagi Josia, UK Petra mengajarkan ia sebagai mahasiswa untuk selalu mencintai apa yang kita kerjakan. Dalam dunia pekerjaan, sikap untuk berani mencoba hal baru juga perlu dilakukan. Dengan mengetahui dan mempelajari banyak hal baru, akan memudahkan kita untuk mengerjakan segala sesuatu. Kita akan jadi lebih terbuka akan perubahan yang terjadi di dunia ini, sehingga kita tidak tertinggal. Sikap beradaptasi juga akan meringankan suatu pekerjaan untuk dilakukan, karena kita dapat cepat mempelajari perubahan dan hal baru.
Kita memang tidak pernah tahu rencana Tuhan akan membawa kita ke jalan hidup yang seperti apa. Namun, kita juga harus terus mengusahakan yang terbaik saat ditempatkan Tuhan di mana pun kita berada. ***
Ditulis oleh: Angelica Nicole Setiabudi